Rabu, 04 Januari 2012

Perbedaan Saham Biasa dengan Saham Prioritas (PREFEREN)

1. SAHAM BIASA 

Saham biasa adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain. Pemegang saham biasa dapat memengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk Deviden dan Capital Gain.  Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
  
2. SAHAM PIORITAS (PREFEREN)

  • Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).
  • Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

Referensi:


Tokoh-tokoh yang Berjasa di Bidang Koperasi

Pengertian Koperasi



1. Dr. Fay ( 1980)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.


2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengansukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.


3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.


4. Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial


5. Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan sipa untuk menolong. Margaret digby juga menulis tentang “ The World Cooperative Movement “ mengatakan bahwa koperasi adalah : Kerjasama dan siap untuk menolong adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan dengan badan usaha swasta lain dalam hal cara untuk mencapai tujuannya dan penggunaan alatnya.


6. Dr.G Mladenata
Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.


7. Frank Robotka
Bukunya yang berjudul “ A Theory of Cooperative “ menyakan bahwa penulis penulis Amerika serikat umumnya menerima ide ide tentang koperasi sebagai berikut : koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya merupakan langganannya. Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para anggotanya yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri praktek usahanya sesuai dengan prinsip prinsip Rochdale. Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat kerja sama daripada bersaing diantara mereka Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan keuntungan Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan bukan atas dasar modal


8. Dr. Muhammad Hatta
Dalam bukunya “ The Movement in Indonesia” beliau mengemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong menolong. Mereka didorong oleh keinginan memberi jasa pada kawan “ seorang buat semua dan semua buat seorang” inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, terdiri dari :
Solidaritas
Individualitas
Menolong diri sendiri
Jujur




  • PELOPOR-PELOPOR KOPERASI DARI ROCHDALE
Yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin Charls Howard di kota Rochdale dibagian utara Inggris, pada tanggal 24 oktober 1844 mendirikan usaha pertokoan merupakan milik para konsumen yang berhasil. Peristiwa ini merupakan lahirnya "Gerakan Koperasi Modern’’
Rochdale Equitable Pioneer's Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :
Keanggota yang bersifat terbuka.
Pengawasan secara demokratis.
Bunga yang terbatas atas modal anggota.
Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara tunai.
Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.
Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan.


  • PELOPOR SCHULTZE DELITSCH
Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain. Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain, antara lain :
Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.
Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan hasil produksi.
Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya sebagai pemilik dan pekerja pada koperasi tersebut pada saat yang sama.
  • PELOPOR RAIFFEISSEN
Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing brdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
Pada waktu itu usaha pokok-pokok pikiran dari konsepsinya adalah :
Pembentukan koperasi-koperasi dengan organisasi sederhana atas dasar kelompok anggota-anggota yang jumlahnya sedikit dan saling membutuhkan.
Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dari koperasi-koperasi oleh orang-orang yang dipercaya dan dihormati oleh para anggota, misalnya : guru, pendeta, dsb.
Pemberian kredit hanya pada anggota, tetapi deposito dapat diterima dari bukan anggota.
Selain pelopor-pelopor koperasi di atas, terdapat pula pelopor-pelopor dari negara lain seperti :
Luigi Luzatti (1841-1927) di Italia.
Abbe de Lammerais (1782-1854) di Perancis.
Sir Horace Plunkett (1854-1932) di Irlandia.


Gerakan Koperasi Modern :


- Denmark
keistimewaan gerakan koperasi di negara ini adalah tumbuh dari bawah. Pada tahun 1870, koperasi membantu para perani sebagai anggota mengembangkan pertaniannya, sehingga gandum bisa dipasarkan diseluruh Eropa. Meningkatkan kegiatan usaha pertenakan dan pengolahan (1880), berhasil menguasai dan mengekspor 90% hasil pertenakan. Tahun 1866 berdiri koperasi konsumsi perkotaan atas prakarsa H. Sonne dan dokter P. Urich. Mengoordinasi koperasi konsumsi untuk melayani pembelian koperasi primer. Kerja sama koperasi produksi di pedesaan dengan produksi konsumsi di kota-kota. Salah satu pendorong adalah taraf pendidikan rakyat. Dengan kemajuan koperasi, Denmark dijuluki Republik Koperasi.


- Amerika Serikat
Tahun 1752 cara kerja koperasi sudah diterapkan atas prakarsa Benyamin Franklin. Tahun 1860 mengenal prinsip Rochdale dan banyak koperasi didirikan di kalangan buruh serta penduduk kota. Tahun 1908 presiden Teodore Roosevelt mengangkat komisi peningkatan kehidupan di pedesaan.
Tahun 1913 dikirim utusan ke Eropa untuk mempelajari cara kerja koperasi pertanian dan berkembang sampai sekarang.


- Prancis
terdapat Gabungan Konsumsi Nasional Prancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consomation) dengan jumlah koperasi yang bergabung 476 buah. Jumlah anggota mencapai sekitar 3.500.000 orang dan took yang berjumlah sekitar 10.000 buah dengan perputaran modal sebesar 4.000 miliar franc per tahun.


- International Cooperative Alliance (ICA)
Oraganisasi kerja sama koperasi internasional pertama kali diadakan dan didirikan LondonIndonesia menjadi anggota ke 77. Tujuan ICA mempererat kerja sama, tukar-menukar pengalaman, dan informasi. pada tahun 1895. Tahun 1958


- Jepang
tahun 1900 berdiri koperasi industri kerajinan meliputi pertanian dan koperasi konsumsi didasarkan prinsip Rochdale. Periode 1920-1930 koperasi mengalami pertumbuhan yang cepat, terutama koperasi pertanian.


- Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai Negara di Eropa pada awal abad ke-19 dialami pula oleh para pendiri Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844.Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerakdalam usaha kebutuhan konsumsi. Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Dengan berpegang pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota dan pengururs Koperasi. Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, Koperasi- koperasi konsumsmi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan namaT he Cooperative Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945, C. W. S. telah memiliki sekkitar 200 buah pabrik dan tempat usaha dengan 9.000 pekerja, yang perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling. Sedangkan pada tahun 1950, jumlah anggota Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah berjumlah lebih dari 11.000.000 orang dari sekitar 50.000.000 orang penduduk Inggris.


- Perancis
Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskkinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis. Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi. Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan took yang dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.


- Jerman
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.
Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.
Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan- pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
Pinjaman bersifat jangka pendek.
Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.


- Denmark
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar di perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.


REFERENSI:


http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pengertian-koperasi


http://www.scribd.com/doc/36624383/koperasi-dunia


http://tunas63.wordpress.com/2008/11/22/uu-251992-koperasi-primer-dan-sekunder

Tokoh-tokoh yang Berjasa di Bidang Koperasi

Pengertian Koperasi


1. Dr. Fay ( 1980)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengansukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

4. Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial

5. Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan sipa untuk menolong. Margaret digby juga menulis tentang “ The World Cooperative Movement “ mengatakan bahwa koperasi adalah : Kerjasama dan siap untuk menolong adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan dengan badan usaha swasta lain dalam hal cara untuk mencapai tujuannya dan penggunaan alatnya.

6. Dr.G Mladenata
Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.

7. Frank Robotka
Bukunya yang berjudul “ A Theory of Cooperative “ menyakan bahwa penulis penulis Amerika serikat umumnya menerima ide ide tentang koperasi sebagai berikut : koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya merupakan langganannya. Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para anggotanya yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri praktek usahanya sesuai dengan prinsip prinsip Rochdale. Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat kerja sama daripada bersaing diantara mereka Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan keuntungan Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan bukan atas dasar modal

8. Dr. Muhammad Hatta
Dalam bukunya “ The Movement in Indonesia” beliau mengemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong menolong. Mereka didorong oleh keinginan memberi jasa pada kawan “ seorang buat semua dan semua buat seorang” inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, terdiri dari :
Solidaritas
Individualitas
Menolong diri sendiri
Jujur


  • PELOPOR-PELOPOR KOPERASI DARI ROCHDALE
Yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin Charls Howard di kota Rochdale dibagian utara Inggris, pada tanggal 24 oktober 1844 mendirikan usaha pertokoan merupakan milik para konsumen yang berhasil. Peristiwa ini merupakan lahirnya "Gerakan Koperasi Modern’’
Rochdale Equitable Pioneer's Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :
Keanggota yang bersifat terbuka.
Pengawasan secara demokratis.
Bunga yang terbatas atas modal anggota.
Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara tunai.
Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.
Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan.

  • PELOPOR SCHULTZE DELITSCH
Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain. Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain, antara lain :
Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.
Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan hasil produksi.
Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya sebagai pemilik dan pekerja pada koperasi tersebut pada saat yang sama.
  • PELOPOR RAIFFEISSEN
Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing brdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
Pada waktu itu usaha pokok-pokok pikiran dari konsepsinya adalah :
Pembentukan koperasi-koperasi dengan organisasi sederhana atas dasar kelompok anggota-anggota yang jumlahnya sedikit dan saling membutuhkan.
Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dari koperasi-koperasi oleh orang-orang yang dipercaya dan dihormati oleh para anggota, misalnya : guru, pendeta, dsb.
Pemberian kredit hanya pada anggota, tetapi deposito dapat diterima dari bukan anggota.
Selain pelopor-pelopor koperasi di atas, terdapat pula pelopor-pelopor dari negara lain seperti :
Luigi Luzatti (1841-1927) di Italia.
Abbe de Lammerais (1782-1854) di Perancis.
Sir Horace Plunkett (1854-1932) di Irlandia.

Gerakan Koperasi Modern :

- Denmark
keistimewaan gerakan koperasi di negara ini adalah tumbuh dari bawah. Pada tahun 1870, koperasi membantu para perani sebagai anggota mengembangkan pertaniannya, sehingga gandum bisa dipasarkan diseluruh Eropa. Meningkatkan kegiatan usaha pertenakan dan pengolahan (1880), berhasil menguasai dan mengekspor 90% hasil pertenakan. Tahun 1866 berdiri koperasi konsumsi perkotaan atas prakarsa H. Sonne dan dokter P. Urich. Mengoordinasi koperasi konsumsi untuk melayani pembelian koperasi primer. Kerja sama koperasi produksi di pedesaan dengan produksi konsumsi di kota-kota. Salah satu pendorong adalah taraf pendidikan rakyat. Dengan kemajuan koperasi, Denmark dijuluki Republik Koperasi.

- Amerika Serikat
Tahun 1752 cara kerja koperasi sudah diterapkan atas prakarsa Benyamin Franklin. Tahun 1860 mengenal prinsip Rochdale dan banyak koperasi didirikan di kalangan buruh serta penduduk kota. Tahun 1908 presiden Teodore Roosevelt mengangkat komisi peningkatan kehidupan di pedesaan.
Tahun 1913 dikirim utusan ke Eropa untuk mempelajari cara kerja koperasi pertanian dan berkembang sampai sekarang.

- Prancis
terdapat Gabungan Konsumsi Nasional Prancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consomation) dengan jumlah koperasi yang bergabung 476 buah. Jumlah anggota mencapai sekitar 3.500.000 orang dan took yang berjumlah sekitar 10.000 buah dengan perputaran modal sebesar 4.000 miliar franc per tahun.

- International Cooperative Alliance (ICA)
Oraganisasi kerja sama koperasi internasional pertama kali diadakan dan didirikan LondonIndonesia menjadi anggota ke 77. Tujuan ICA mempererat kerja sama, tukar-menukar pengalaman, dan informasi. pada tahun 1895. Tahun 1958

- Jepang
tahun 1900 berdiri koperasi industri kerajinan meliputi pertanian dan koperasi konsumsi didasarkan prinsip Rochdale. Periode 1920-1930 koperasi mengalami pertumbuhan yang cepat, terutama koperasi pertanian.

- Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai Negara di Eropa pada awal abad ke-19 dialami pula oleh para pendiri Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844.Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerakdalam usaha kebutuhan konsumsi. Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Dengan berpegang pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota dan pengururs Koperasi. Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, Koperasi- koperasi konsumsmi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan namaT he Cooperative Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945, C. W. S. telah memiliki sekkitar 200 buah pabrik dan tempat usaha dengan 9.000 pekerja, yang perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling. Sedangkan pada tahun 1950, jumlah anggota Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah berjumlah lebih dari 11.000.000 orang dari sekitar 50.000.000 orang penduduk Inggris.

- Perancis
Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskkinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis. Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi. Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan took yang dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

- Jerman
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.
Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.
Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan- pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
Pinjaman bersifat jangka pendek.
Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

- Denmark
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar di perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

REFERENSI:

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pengertian-koperasi

http://www.scribd.com/doc/36624383/koperasi-dunia

http://tunas63.wordpress.com/2008/11/22/uu-251992-koperasi-primer-dan-sekunder

Tips dan Trik Bersepeda Fixie Aman dan Nyaman

 
Sepeda Fixie adalah sebuah sepeda dengan hanya memiliki satu tingkat percepatan dan tidak mempunya Free Wheel. Saat ini Fixie sudah menjadi trend dan gaya hidup para penggemar dan pencinta sepeda di seluruh dunia.

Fixie Bike saat ini tidak hanya menjadi alat transport bike messeger atau sepeda track yang biasa berlaga di velodrome. Fixie sudah menjadi hiasan sehari-hari diseluruh dunia dan tanah air sebagai gaya hidup dan alat transportasi yang sehat, murah, simple, cepat dan tentunya ramah lingkungan.

Fixie sangat populer lekat dengan bike Messenger karena tiga hal simplicity, unbreakability dan unstealability (pengendara fixie akan merasakan 3 sensasi tersebut setelah berada diatas fixie).

Sebelumnya zonasepeda sudah membahas sejarah dan awal mula fixie itu muncul di dunia sepeda, kali ini editor coba memberikan Tips dan Trik bagaimana bersepeda Fixie yang aman dan tentunya nyaman.

Langkah – langkah bersepeda Fixie :
1. Pilih sepeda Fixied Gear :
- Cara mudah dan sederhana mendapatkan sepeda Fixie adalah membangun sepeda dari sepeda lama yang biasanya memiliki 10 percepatan (sepeda balap jadul), yang tentunya harga lebih murah dan sangat mudah di custom.
- Pastikan kedua sisi dropout merupakan horizontal dropout, vertikal dropout tidak memungkinkan untuk penyesuaian tingkat tegangnya rantai.
- Beberapa rider mengubah dropout yang semula vertikal menjadi horizontal dengan membuat dremmel.
- Jika dirasa terlalu rumit untuk memodifikasi sepeda lama menjadi fixed gear, anda dapat membeli frame jadi yang saat ini banyak beredar dipasaran (unbranded).
- Giant track atau Bianchi Pista, adalah salah satu pilihan jika anda tidak mau di pusingkan dengan modifikasi dan merakit sebuah sepeda single gear, dan tentunya harga dan budget sedikit membengkak dibandingan anda membangun sendiri sepeda no freewheel ini.
- Ketika awal membangun atau memilih sepeda fixie, kita pasti dipusingkan dengan pilihan gear depan dan belakang, pilihan akan menggunakan rem (break) atau tidak.
- Pilihan gear yang rendah dan penambahan rem depan, saat ini adalah pilihan yang banyak digunakan.
- Pilihlah Frame Fixie yang memiliki sudut seat stay dan seat tube yang tidak terlalu curam (roadbike balap pada umumnya saat ini), hal ini membuat anda nyaman berada diatas frame dengan sudut yang landai.

2. Hanya Perlu Memutar Pedal :
- Kedengaran sangat sederhana, tapi jika tidak anda cermati ketika mengendalikan fixie, hal tersebut akan berbalik dan fixie akan mengendalikan anda. Konsekuensinya adalah jatuh dan hal lain yang tentukanya tidak menyenangkan.
- Butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan kenyamanan bersepeda Fixie, konsentrasi antara putaran pedal dengan lintasan adalah hal yang wajib.

3. Berlatih untuk menghentikan laju fixie :
- Praktek dan latihan secara acak untuk menghentikan sepeda fixie, sangat membantu penguasaan anda terhadap fixied gear.
- Pilihan menggunkan rem depan adalah awal yang bagus untuk memulai berlatih stoping. Ketika terjadi selip ketika melakukan back-pedal, anda tidak perlu panik karena masih ada brake depan. Seiring berlatih menggunkana back-pedal untuk stoping dan memperlambat laju, rem depan tidak akan anda perlukan lagi.
- Jika anda tidak belajar menghentikan laju fixie dari sekarang, kemungkinan loss control dan cidera sangat besar terjadi.

4. Lepas Cycling Computer dan Monitor heart rate :
- Jika sebelum anda terbiasa menggunakan speedo meter atau bahkan pendeteksi detak jantung (heart rate monitor), lepaslah semua perangkat tersebut dan fixie anda, nikmatikah menunggang sepeda fixie seperti saat kita masih anak-anak.

5. Belajarlah untuk mengatur tempo anda sendiri :
- Berlatih untuk melaju dan menghentikan ketika diatas fixie sangat di anjurkan. Misal ketika menghadapi lampu hijau trafic light, jika lampu menyala hijau dan posisi anda masih jauh jangan dipaksakan untuk melaju cepat mengejarnya, kondisikan pedal semampu anda, banyak kasus kecelakaan yang menimpa pengendara fixie karena berhenti mendadak di lampu merah.
Tips dan Trik :
1. Berlatih di tempat yang safe remote area (tempat yang aman dan jauh dari lalu lintas padat).
-Berlatih di tempat yang aman dari lalu lintas yang padat membuat anda semakin mahir menaiki sepeda fixie tanpa takut ada taxi yang tidak melihat anda di jalan.

2. Berlatih Skid Stop
- Praktek berhenti dengan selip roda belakang di rumput yang basah sangat membantu ketrampilan anda berfixie ria di jalanan.

3. Hindari menggunakan sepatu bertali
- Pastikan sepatu anda tanpa tali, hal ini untuk mencegah tali sepatu masuk kedalam chainring ketika rantai bergerak. Jika terpaksa menggunakan sepatu bertali pastikan tali sepatu anda pada posisi yang aman.

4. Perhatikan tingkat ketegangan rantai
- Selalu dikontrol tingkat ketegangan rantai, hal ini untuk mencegah rantai terlepas dari chainring, bahkan pada kasus fatal rantai chainring melukain kaki pengendara.

5. Migrasi ke clipless pedal
- Bergantilah ke clipless pedal jika anda sudah merasa nyaman bersepeda fixie. Jika dirasa terlalu kurang nyaman karena clipless pedal harus menggunakan sepatu sepeda khusus, anda dapat menggunkan clip model keranjang atau toe clip.
- Dengan menggunakan clipless pedal selain efektif ketika pedaling, juga memberikan kenyamanan ketika menghentikan atau memperlambat laju sepeda fixie anda.

6. Siapkan selalu 15mm kunci
- Fixie hub umumnya tidak memiliki quick release, jadi kita memerlukan kunci 15″ untuk melonggarkan baut dan mengatur ketegangan rantai. Ketegangan rantai adalah hal yang “PENTING” pada sepeda Fixie.

7. Pemanasan Lutut sebelum bersepeda
- Karena sepeda fixie hanya memiliki satu percepatan, banyak rider mengeluh lutut tegang atau kram padahal baru beberapa kilometer bersepeda. Hal ini disebabkan kurangnya pemanasan ringan sebelum bersepeda.

8. Memasang Rem adalah ide yang baik (opsional)
- Bersepeda fixie tanpa rem memang hal yang unik dan mengasah ketrampilan bersepeda. Menghentikan sepeda dengan mengandalkan tekanan pada lutut tentunya bisa berefek cidera. Pendapat ini dinilai opsional, banyak pengendara fixie sudah bertahun-tahun tanpa rem tetap tanpa masalah.

9. Mintalah bantuan teman anda untuk berlatih menaiki Fixie
- Tidak perlu malu untuk bantuan teman kita anda menaiki Fixie, berlatih bersama dan sharing pengalaman sangat membantu anda menjadi expert fixie riding.

P E R I N G A N T A N :
1. Dibeberapa negara menggunakan sepeda tanpa Rem adalah ilegal, banyak undang-undang melarang bersepeda tanpa brake (rem), silahkan periksa untuk memastikan apakah ada larangan bersepeda tanpa rem di negara anda.

2. Waspada pada lintasa yang turun (downhills)
- Hati-hati terhadap downhills. Fixie tanpa rem sangat riskan pada lintasan yang turun, pastikan kaki anda tetap mengikuti kayuhan pedal, usahakan jangan melepas kaki dari pedal, hal tersebut akan membuat anda lepas kontrol sepeda fixie anda.
- Melatih kelenturan lutut, keseimbangan tubuh dan meningkatkan kemampuan cadence pedaling anda sangat membantu bersepeda fixie.

Asal Mula Sepeda Gunung (MTB/AT)

Asal Mula Sepeda Gunung (MTB/AT)
Sepeda gunung sebenarnya merupakan modifikasi dari sepeda yang digunakan di jalan raya. Sepeda jalan raya dibuat hanya untuk digunakan sebagai alat transportasi di jalan raya. Jika digunakan di daerah pegunungan (di jalan yang terjal) sepeda ini akan mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini membuat beberapa orang berupaya untuk menciptakan sepeda yang kuat untuk segala jenis medan.

Sepeda gunung, atau lebih dikenal dengan MTB (Mountain Bike) maupun ATB (All Terrain Bike), adalah sepeda yang dirancang khusus untuk bisa bertahan dalam melewati daerah pegunungan yang memiliki jalan yang tidak rata dan banyak bebatuan. Sepeda ini mempunyai disain ban yang lebih lebar dibanding sepeda jalan raya, yang bertujuan untuk mendapatkan traksi yang lebih baik.

Ada banyak perdebatan mengenai asal mula sepeda gunung pertama kali digunakan. Menurut beberapa catatan, sepeda gunung pertama kali diuji coba oleh Buffalo Soldiers, salah satu bagian dari angkatan darat Amerika Serikat. Sepeda ini dipersiapkan untuk melalui jalanan pegunungan oleh militer Amerika Serikat. Uji coba sepeda ini dilakukan oleh seorang serdadu yang membawa seorang perwira dari Missoulla melewati Montana menuju ke Yellowstone dalam perjalanan pulang dan pergi. Uji coba ini dilakukan pada bulan Agustus 1896.
Pada kisaran tahun 1930an sampai dengan 1950an, Joe Breeeze mengembangkan konsep sepeda yang serbaguna. Joe Breeze, yang tinggal di daerah Marin County, California, ini mengembangkan sepeda dengan bar-tire yang berkualitas tinggi. Sepeda ini menggunakan ban ‘balloon’ dengan satu tingkat kecepatan. Sepeda buatan Joe ini sempat menjadi trend pada masa itu.

Pada rentang waktu tahun 1951 sampai dengan 1956, sebuah komunitas di Perancis yang bernama Velo Cross Club Parison (VCCP), yang terdiri dari 20 orang pemuda yang gemar bersepeda, mengadakan sebuah kegiatan olah raga yang menjadi dasar dari olah raga sepeda gunung pada saat ini. Pada kegiatan olah raga tersebut, semua anggota dari VCCP menggunakan sepeda yang dimodifikasi khusus untuk kegiatan tersebut, yang diberi nama French 650-B.

Pada tahun 1953, John Finley Scott dari Amerika Serikat mengembangkan sebuah sepeda yang merupakan cikal bakal dari pembuatan sepeda gunung moderen. Sepeda yang dikembangkan oleh John Finley Scott ini diberi nama ‘Woodsie Bike’. Sepeda ini menggunakan frame dengan disain bentuk diamond yang dikembangkan oleh Schwin World. Selain itu sepeda ini menggunakan ban angin yang menggunakan ban dalam. Untuk meningkatkan keamanan, pada sepeda ini dilengkapi juga dengan flat-handle bars yang berfungsi sebagai pengaman dan penguat sepeda saat menjelajahi daerah pegunungan.

Untuk mengatur kecepatan dan percepatan sepeda ini, terdapat derailleur gears yang memudahkan pengendara untuk mengaturnya. Hal ini dapat mengurangi beban pengendara sehingga tidak terlalu berat dalam menjalankannya. Sedangkan untuk keamanan dan memaksimalkan hasil pengereman, maka pada sepeda ini dilengkapi dengan cantilever brakes.
Sekitar tahun 1970an, ada sebuah komunitas sepeda di California, Amerika Serikat yang ikut serta dalam pengembangan sepeda gunung. Komunitas tersebut bernama The Cupertino Riders alias the Morrow Dirt Club. Komunitas ini mengembangkan sepeda gunung yang dilengkapi dengan thumbshift operation. Selain itu komunitas yang bertempat di Cupertino, California ini mengaplikasikan rem yang biasa digunakan pada sepeda motor. Rem berbentuk piringan ini dipasangkan pada sepeda gunung buatannya. Sepeda ini mampu memenangkan berbagai kejuaraan yang digelar pada masa tersebut. Namun hal ini hanya bertahan sampai dengan tahun 1994.

Pada tahun 1977 Joe Breeze kembali ‘bermain’ dengan konsep-konsep sepeda gunung. Kali ini Joe mengembangkan sepeda gunung yang menggunakan bahan logam yang ringan untuk bagian bodi sepeda buatannya. Selain menggunakan logam yang ringan, sepeda buatan Joe juga dilengkapi dengan ukuran ban yang cukup lebar. Ban yang digunakannya berukuran 26 inci x 2â…› inci. Jenis ban yang digunakan oleh Joe adalah jenis ban Uniroyal Knobby.
Sedangkan pelek yang digunakan pada sepeda ini adalah pelek Schwin S2. Selain itu juga dilengkapi dengan Phil Wood hubs. Sepeda ini cukup diminati. Joe Breeze akhirnya membuat 10 buah sepeda jenis ini pada bulan Juni 1978.

Pada rentang waktu akhir tahun 1970an sampai dengan awal 1980an, banyak industri sepeda yang mulai mengembangkan produksi sepedanya dengan menggunakan bahan material ringan yang berteknologi tinggi. Jika Joe Breeze melakukannya pada tahun 1978, lain halnya dengan Tom Ritchey. Bersama dengan Gary Fisher dan Charlie Kelley, Tom Ritchey membentuk sebuah firma yang mempruduksi sepeda dengan teknologi mutakhir. Perusahaan dengan nama MountainBikes ini turut ambil bagian dalam pameran industri perdagangan pada tahun 1983. Disain sepeda yang dihasilkan oleh perusahaan ini mengambil dasar dari sepeda jalan raya. Hanya saja pada sepeda gunung ini digunakan frame yang lebih lebar dan garpu penahan ban juga disesuaikan untuk menahan ban yang lebih lebar.

Untuk bagian handlebar juga berbeda. Pada sepeda gunung ini digunakan handlebar yang lurus, tanpa ada yang melengkung seperti pada sepeda untuk jalan raya. Selain itu, ada beberapa bagian dari sepeda ini yang mengambil disain dari sepeda BMX yang sudah ada.
Pada tahun 1983 untuk pertama kalinya sepeda gunung diproduksi secara masal. Produksi masal sepeda gunung ini pertama kali dilakukan di negeri Jepang oleh perusahan industri sepeda Specialized. Model yang digunakan pada sepeda ini mengambil disain dari sepeda hasil kreasi dari Tom Ritchey. Perbedaannya pada sepeda ini telah menggunakan 15 buah gir. Hal ini semakin meningkatkan performa dari sepeda gunung tersebut, juga membuat pengendara semakin mudah menggunakannya.

Asal Mula Sepeda

Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu untuk berjalan.



Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.


James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh. Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.


Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan. Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.


Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat “primitif”. Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini, “sepeda kumbang”, hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni “sepeda jalan raya” untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, “sepeda track” dengan hanya 1 gigi serta “sepeda gunung” yang memiliki 24 gigi.

Asal Mula Drum

Asal Mula Drum




Beduk yang dipukul dengan irama tertentu memang memarakkan malam takbiran. Bunyi beduk dihasilkan dari getaran pada tarikan selaput (membran); karena itu ia diklasifikasikan sebagai membranofon. Ada pula yang memasukkannya dalam kategori perkusi kulit, sekelompok dengan gendang, rebana, tambur, tifa, dll. Untuk mudahnya, kemudian perkusi kulit disebut sebagai drum.
Ada begitu banyak jenis drum tradisional, karena budaya yang berbeda menciptakan bentuk dan bahan drum yang berbeda pula. Ada yang jangkung, gemuk, bersisi satu atau dua, misalnya, tabla dan dholak dari India, atau taiko dari Jepang.

Alat musik yang biasanya dipukul (dengan tangan atau stik) itu, ada yang berbunyi khas justru bila diusap, maka namanya friction drum. Ada pula yang begitu dangkal "tubuh"-nya sehingga tidak dapat bertindak sebagai resonator suara, disebut frame drum. Misalnya tamborin.
Frame drum dimainkan orang di Timur Tengah kuno (khususnya kaum wanita), Yunani, dan Roma, selanjutnya menyebar ke Eropa Tengah. Bentuknya beragam mulai bulat, segi delapan, bujur sangkar, dll. Terkadang ditambah senar atau kerincingan di pinggir. Ada pula rattle drum, drum dua sisi dengan biji digantung di kanan-kiri yang ada di India dan Tibet.

Bagaimana kisah lahirnya drum? Manusia di peradaban awal memiliki kebiasaan memukul-mukul benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, misalnya saat berhasil menangkap binatang buruan.
Dalam ekskavasi di berbagai wilayah di dunia ditemukan drum tertua dari masa neolitikum. Misalnya, yang di Moravia diduga dari tahun 6000 SM. Bentuknya amat sederhana berupa sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan. Alat itu dibunyikan dengan cara ditepuk.
Pada masa peradaban berikutnya, muncul drum kayu dengan kulit binatang. Stik pukul pun mulai dipakai. Ini ditunjukkan oleh artefak dari Mesir kuno (4000 SM).

Tahun 3000 SM dikenal frame drum raksasa di kalangan bangsa Sumeria kuno dan Mesopotamia. Selanjutnya, drum "menggelinding" ke Afrika dan Yunani sekitar tahun 2000 SM.
Drum serupa jam pasir tampak pada relief Bharhut, relief candi India tertua, dari abad 2 SM. Pada masa bersamaan drum muncul di Romawi. Bahakan Romawilah yang pertama kali menggunakan drum sebagai pengobar semangat pasukan perang.

Tahun 600-an Persia mengenal genderang pendek dari tanah liat. Lalu genderang itu mulai dibuat dari logam, terkadang kayu. Genderang itu pun menyebar ke Eropa, Afrika, dan Asia. Karena dibuat dari tembaga dan berbentuk ketel sup, namanya pun jadi kettle drum atau timpani.
Abad XIII timpani menunjukkan peran penting dalam musik Eropa. Karena bunyi gemuruhnya bak geledek, sekitar dua abad kemudian bangsa Inggris juga memanfaatkan timpani di bidang ketentaraan. Gunanya sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan membuat musuh grogi.
Saat menjelajah dunia tahun 1500 bangsa Eropa membawa drum ke Amerika. Maka, cara pakai bangsa Inggris pun menyebar. 

Tak ayal tahun 1800-an pasukan militer di berbagai negara mulai mempelajari dan menggunakan drum dalam pasukan. Malah ada terobosan baru berupa parade musik pasukan drum band tahun 1813 di Rusia. Inilah salah satu tonggak munculnya drum band.
Keinginan memperkaya musik drum sudah ada sejak 1550. Namun, baru tahun 1935 para pencinta musik di AS mewujudkannya. Drum pun tak lagi muncul tunggal. Seperangkat drum biasanya terdiri atas genderang bas, genderang senar, genderang tenor, dan simbal. Malah tahun 1970-an muncul drum listrik, yang kualitas bunyinya tak beda dengan gendang, timpani, atau drum akustik.