Selasa, 03 Januari 2012

Sejarah awal VOLKSWAGEN

Sejarah awal VOLKSWAGEN


Perusahaan ini berawal dari perusahaan Jerman yang didirikan pada 1937 sebagi perhatian publik yang pada pemerintahan Nazi mencoba menjual mobil yang serkarang melegenda VW Kumbang. Setelah Perang Dunia II di 1945, tentara Britania mengambil alih pabrik yang terkena bom dan memulai produksi Beetle lagi selama masa pasca-perang yang sulit, yang harus dihadapi Jerman. Pada 1948, Pemerintah Britania menyerahkan perusahaan ini kembali ke Jerman, di mana perusahaan ini diatur oleh bekas kepala OpelHeinrich Nordhoff.


sedikit ada cerita nih


Berawal dari ketertarikan dengan model legendaris Volkswagen Van, menjadi awal dibentuknya VW Van Club (VVC) pada tahun 1981. VVC menjadi salah satu club automotif tertua di Indonesia.

Kendaraan yang lazim disebut Combi, memiliki desain yang nyaman untuk keluarga. Sehingga tak heran, apabila kegiatan-kegiatan yang diadakan VVC selalu melibatkan keluarga. Bahkan, kendaraan tersebut dimodifikasi untuk menghadirkan nuansa ruang keluarga.

Jangan heran melihat ada Combi yang di dalamnya terdapat sofa, tempat tidur, bahkan televisi lengkap dengan play station yang digunakan saat perjalanan. Tentu perjalanan jauh tidak akan terasa. Pokoknya sudah seperti di rumah beneran.

Saat berhenti, sebuah kanopi dipasang di samping atau di depan pintu geser (sliding door) mobil, menambah suasana seolah di teras rumah. Wow, bayangkan bagaimana kalau ada puluhan bahkan ratusan Combi berkumpul. Seperti terbentuk pemukiman baru.

Inilah gambaran club yang saat ini dikomandoi Pamoedji Soetopo. Pak Mudji, panggilan akrabnya, bergabung dengan VW saat masih aktif di kepolisian RI tahun 1984.

Saat ini sudah terdaftar sekira 500 Combi dari berbagai daerah di Indonesia. Keanggotaannya pun beragam, dari mulai mantan perwira TNI dan Polisi. Namun pak Mudji, menolak apabila clubnya identik dengan mantan perwira Polisi atau TNI.

"Kita semua berkumpul di sini yang jelas karena punya Combi dan suka berkumpul," tegas mantan perwira yang mengakhiri karir kepolisian sebagai Gubernur Akademi Kepolisian tersebut.

Ia juga menampik kalau mobil tua identik dengan orang tua. "Tidak hanya orang tua, anak muda juga ada. Kira-kira usianya 30 hingga 40 tahunan lah. Namanya juga mobil keluarga, jadi anggotanya rata-rata punya keluarga, jadi usia segitu wajar pas," paparnya.

Mengenai kegiatan yang dilakukan, VVC memiliki program rutin, ada setiap bulan, tiga bulanan, tengah tahun, dan tahunan. Setiap bulan anggota VVC yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya mengadakan pertemuan rutin di Musim Satria Mandala, Jakarta. Tidak jarang dari pertemuan tersebut, muncul usulan program lain, bahkan kadang-kadang touring ke luar kota.

Tahun ini saja, sudah tiga kali jambore nasional yang diadakan VW Indonesia. Bulan April di Palembang, Bali, dan terakhir minggu lalu di Jakarta. Nah pada Jambore yang ketiga ini VVC menjadi penyelenggara. Sebagai penyelenggara, tidak heran apabila VVC membawa pasukan lebih banyak.

"Ada puluhan dari berbagai daerah, mulai Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, Jogja, Magelang, Sidorajo, Madura, Bali, Jambi, Pekanbaru, Bangka Belitung, Lampung, dan banyak lagi," papar pak Mudji.

VVC juga menyiapkan program unggulan di 2008, bergabung dengan VW Indonesia, VVC turut menyukseskan penanaman 1 juta pohon di daerah Wonosobo, Jawa Tengah. Sebelumnya berbagai club VW juga akan touring menyusuri jalur Daendels sepanjang pantai selatan Jawa.

Walaupun rata-rata kendaraan Combi berusia tua, namun saat touring tidak menemui kendala. Konsekwensi letak mesin di belakang, panas menjadi masalah. Namun dengan persiapan dan dukungan teknisi handal hal tersebut tidak sampai mengganggu perjalanan.

"Mobil saya walaupun produksi tahun 69 masih kuat bahkan dibawa sampai Bali. Teman-teman lain juga demikian," ungkap pak Mudji. Kalaupun ada permasalahan biasanya bisa ditangani dengan segera. "Pernah ada teman yang rusak mesin sampai saat di Jogja. Akhirnya mesin diganti dengan milik anggota club VW Jogja. Hanya 2 jam semua beres dan perjalanan bisa dilanjutkan," ujar mantan Kaditlantas Polda Metro Jaya tahun 1990 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar